A Red Envelope - FanFiction (Chapter 3)

“coba yang kanan” perintah Sooyoung

“hmm ne..”

Key kembali menusukan jarumnya ke telunjuknya

“argh.. Kali ini terasa sakit..” kali ini usahanya tidak sia-sia. Telunjuk Key berhasil mencucurkan darah

“cepat, teteskan ke perekatnya!!” perintah Taeyeon

TES. TES. TES

DRAGG WOOSH tiba-tiba jendela dorm terbuka dan angin bertiup kencang

“argh mataku sepertinya kelilipan” kata Key sambil mengucek matanya

“Lihat!! Mata Key hyung tidak lagi ada di amplop itu!” Kata Taemin

“Ne~” kata Onew lalu meraih amplopnya

“Mengapa gelap?” tanya Key

“kyaaaaa~~” teriak Jonghyun, Taemin, Onew dan Minho

“MATAMU KEY!!” teriak Onew

“Tenang oppa!! Matanya akan baik-baik saja.. percaya padaku oppa..” kata Sooyoung

BRUG tubuh Key melemas dan tiba-tiba terjatuh

“Key-ah!” teriak Jonghyun

“Di alam lain ia akan menemukan petunjuk mengenai pelepasan terror yang kedua.. Tenang saja, dia akan selamat” kata Sooyoung

“Lalu apa yang harus kami lakukan sekarang?” tanya Jonghyun

“menunggu Key kembali dari alam sana” kata Taeyeon

***

- KEY -

aigoo.. Pusing sekali.. ah? Apa itu? Aku mendekati kedua benda berbentuk bulat melayang dan memancarkan cahaya yang sangat menyilaukan. Ah? Itu mata, ne. Tepat sekali, itu adalah mata. Tapi entah mengapa aku tidak merasa takut sedikitpun. Perlahan dari mata itu terbentuk manusia, lama-lama aku mengenali wajah, postur tubuh, dan suaranya..

“Kim Kibum”

ia memanggilku. Aku menjawabnya “Ne. Kau siapa?”

aku menanyakannya karna aku rasa ada yang janggal dari dirinya.

“aku adalah kau.. Key” jawabnya.

Aku sama sekali tidak mengerti maksudnya. Ne, wajah, postur tubuh, dan suaranya memang benar-benar aku. Tapi apa mungkin ada aku di hadapanku sedangkan aku ada disini.

“ayo ikut aku” tadinya aku bermaksud menanyakan apa yang ia maksud, tetapi ia mengajaku pergi ke suatu tempat, lebih baik aku mengikutinya.

“ambil gulungan itu, lalu kembalilah ke asalmu dengan cara mencari cahaya yang datang dari arah langit di sekitar sini” perintahnya.

Aku mulai berjalan ke arah gulungan yang ditunjuknya. Aku sudah menggenggam gulungannya.

“ini maksudmu?” aku bertanya pada diriku yang satunya, tetapi aku tidak mendengar suaranya lagi.

Aku menoleh ke arahnya, ternyata ia sudah lenyap. Mungkin memang ini gulungan yang Key maksud. Aku segera mencari cahaya yang dimaksudnya. Ah! Itu dia! Aku melihatnya. Ne, aku benar-benar melihatnya. Aku mendekati cahaya itu. Disana aku melihat ada Onew hyung, Minho, dan juga Taeminnie.

Mereka meminta tolong padaku “Hyung selamatkan aku” terdengar suara lembutnya yang khas.

Ne, dia dongsaeng-ku yang kusayangi.

“Pasti! Pasti Taeminnie-ah!” balasku sambil melambaikan tanganku padanya.

Tiba-tiba aku kembali ke alam ku yang asli, dan melihat wajah-wajah cemas dari Hyung, Minho dan Taemin.

***

“Hyung, kau cepat sekali! Tidak sampai 5 menit kami menunggumu” kata Taemin dengan wajah sumringah

“cepat? Aku fikir, aku lama sekali ada di alam yang berbeda itu” balas Key

“sudah-sudah tidak usah mengurusi hal yang seperti itu. Buka gulungannya” perintah Taeyeon

“eh ngomong-ngomong ada makanan tidak? Aku lapar” tanya Sooyoung

“Dasar noona.. Ambil saja di kulkas” kata Taemin

Sooyoung pergi ke dapur. Sementara Taeyeon dan yang lain sedang membaca gulungan terror itu.

“Darah!! Aku butuh darah! Darah!!”

“Hanya tertulis seperti ini? Kalau begini apa yang harus kami lakukan?” tanya Key

“Darah orang kedua. Siapa diantara kalian yang melihat hal aneh untuk yang kedua kali?” tanya Taeyeon

“Taemin” jawab Onew

“Ne, aku orang keduanya” balas Taemin

“coba kalian lihat, apa disini ada gambar telinganya?” tanya Taeyeon

“ada, disebelah sini.” Kata Minho sambil menyentuh gambar telinganya

“jangan sentuh!!” larang Taeyeon. Tapi ia terlambat memberitahukannya. Tangan Minho keburu menyentuh telinganya

“memang kenapa noona?” tanya Key

Minho peserta keberapa?” tanya Taaeyeon

“ketiga” jawab Minho

“fiuhh. Untung kau bukan keempat. Karna jika kamu menyentuh salah satu gambar dari organ tubuh peserta lain itu berarti kamu harus mengeluarkan darahmu dari organ tubuhmu yang diterror juga” jelas Taeyeon

“MWO? Tadi aku sudah menyentuh mata Key yang ada di alat perekatnya itu juga.. apa aku harus mengeluarkan darah dari keenam jariku?” tanya Minho

“tidak. Hanya tiga” jawab Taeyeon

“noona tahu mengenai itu dari mana?” tanya Jonghyun

“waktu itu. Fany iseng mencari buku tentang mistery di sebuah perpustakaan, ia mendapatkan buku panduan itu, dan tanpa melihat isinya ia langsung saja membawa bukunya ke dorm SoShi. Ternyata di dalamnya ada amplop itu. Setelah SoShi berhasil keluar dari jeratan terror itu, amplop yang kini berada di tangan kalian juga menerror SuJu, DBSK, dan F(X). Di SuJu, orang yang kena terror itu Heechul oppa, Ryeowook oppa, Leeteuk oppa, dan Yesung oppa. Di DBSK hanya Junsu oppa yang tidak diterror. Di F(X) hanya Amber yang tidak di terror. Dan sekarang kalian hanya Jonghyun yang tidak diterror. Dan kita hanya tinggal menunggu terror selanjutnya” terang Taeyeon

“jadi semua ini berawal dari…” Minho menahan perkataannya

“Ne, semua ini berawal dari SoShi.. Stephanie Hwang.. Ia yang menyebabkan semua ini terjadi” tambah Taeyeon

“Jangan menyalahkan SoShi dan juga Fany noona..” kata Taemin

“ah sudahlah, ayo lanjutkan”

“hmm enak-enak makanan punya kalian” kata Sooyoung yang baru datang dari dapur

“ah dasar shiksin” kata Taeyeon

“jadi sekarang aku harus menusuk jariku untuk meneteskan darah ke telinga itu?” tanya Taemin

“Tepat sekali” jawab Taeyeon

Taemin mulai menusuk tangannya, dan meneteskan darahnya ke gambar telinga tersebut

“ah” Taemin mulai melemas dan tidak sadarkan diri

***

- TAEMIN -

Apa yang harus aku lakukan kali ini? Haruskah aku mencari gulungan yang sama persis dengan yang ditemukan oleh Key hyung? Ah sebaiknya aku menyusuri tempat ini dulu. Hem tempatnya memang menyeramkan, namun aku tidak takut. Aku adalah laki-laki pemberani. Ne, laki-laki pemberani hwaiting Taeminnie!! Aku mulai berjalan lagi

“Taemin-ah, cari kotaknya” aku mendengar suaraku sendiri.

“Ne, kau Taemin kedua ya?” tanyaku polos, karna aku tak tahu apa-apa tentang ini

“Taemin-ah aku bukan Taemin kedua, tapi aku adalah Taemin. Taemin tidak ada dua, Taemin hanya ada satu. Taemin yang satu itu adalah Taemin yang hebat, Taemin yang bisa menyelamatkan temannya dari bahaya.” Kata Taemin yang aku anggap adalah Taemin kedua itu

“baiklah. Lalu mengapa kau ada disini?” tanyaku pada Taemin

“Jika kamu memang benar-benar mau menyelamatkan teman-temanmu, coba cari kotak di sekitar sini, dan pulanglah melewati pintu sebelah sana” perintahnya

“baiklah Taeminnie-ah” kataku dan dia tersenyum

Baik, yang di sebelah sana! Aku pergi ke kotak itu dan mengambil kotak itu. Aku melihat sekeliling, tak ada seorangpun disana. Aku memutuskan untu langsung pergi dari tempat itu. Ya! Teman-teman, aku pulang!! Aku membuka pintunya.

***

“Ya! Taeminnie-ah!” panggil Key

“Hyung, aku berhasil, ini kotaknya. Eh? Tapi bagaimana kotak ini bisa mendarat di tanganku?” tanya Taemin sambil menggaruk kepalanya

“tadi sewaktu kau tak sadarkan diri, barang itu tiba-tiba muncul” jelas Heechul

“oh, begitu.. eh? Ada Heechul hyung dan Leeteuk hyung disini?” balas Taemin

“hehe ne. Aku dipanggil oleh Taeyeon” jelas Leeteuk

“lalu? Sekarang giliranku kan?” tanya Minho

“Sebentar dulu, Heechul oppa, bagaimana waktu itu?” tanya Taeyeon

“Tusuk jarimu, teteskan darahmu ke lubang kunci kotak itu” jelas Heechul

“Berarti aku harus menusuk ketiga jariku sekaligus atas hukumanku menyentuh mata Key dan telinga Taemin?” tanya Minho

“benar” jawab Taeyeon

Minho menusuk ketiga jarinya. TES TES TES

Brug

***

- MINHO -

Ini giliranku! Aku harus menyelamatkan teman-temanku. Teman-temanku yang sangat aku sayangi. Eh? Itu siapa? Sepertinya aku mengenali orang yang terlihat COOL itu.

Minho? Ayo selamatkan temanmu.” Perintahnya

“Mengapa kau terlihat seperti aku? Kau COOL sekali ya” kataku yang heran karna ada diriku yang lain di dunia ini

“kekeke Minho-ah, ambil papan itu. Dan pulanglah ke alamu.” Perintahnya lagi. Mengapa ia selalu memerintahku? Dasar plagiat wajahku

“Tunggu dulu. Apa mungkin kau kembaranku yang sudah meninggal sejak bayi makanya aku tidak pernah mengetahuimu?” tanyaku padanya

“hehehe Minho-ah, kau tidak punya kembaran. Aku hanyalah dirimu yang satunya lagi. Sudahlah ayo selamatkan teman-temanmu, ambil papan itu” aku tidak mengerti dengan maksudnya ‘dirimu yang satunya lagi’ aku hanya terdiam disana.

“Ya! Minho-ah ka harus segera menyelamatkan teman-temanmu!” Perintahnya lagi. Aku pergi dari situ dan mulai mencari papan yang dimaksudkan untuk menyelamatkan teman-temanku yang berharga itu.

Ne, ini dia. Ketemu! Lalu bagaimana caraku pulang? Wossssh tiba-tiba ada angin kencang disertai cahaya silau yang muncul dari papan itu dan…

***

Minho! Kau berhasil!” teriak Onew setelah Minho sadarkan diri

“Hyung.. sekarang giliranmu kan?” tanya Minho seraya berusaha membangunkan dirinya sendiri

“Ne, Leeteuk hyung.. bagaimana caranya?” tanya Onew

“Kali ini kau harus benar-benar mempertaruhkan nyawamu Onew..”

“aku siap demi dongsaeng-dongsaengku” kata Onew semangat

“Teteskan juga darahmu ke papan itu” perintah Leeteuk

“hwaiting hyung!” teriak Key menyemangati Onew

Onew mulai meneteskan darahnya TES TES TES

Tapi tidak terjadi apa-apa

“Taeyeon, Teukie hyung.. mengapa tak ada effect-nya? Apa ini artinya aku gagal?” tanya Onew sambil menatapi lukanya dengan penuh keputus asa-an

“Tidak! Hyung tidak boleh gagal memasuki ruangan yang sudah ketiga dongsaengku masuki!” bentak Jonghyun

“Tidak! Belum! Onew belum gagal, ambilkan gelas!! Cepat!” perintah Leeteuk sedikit menaikan nadanya

“Ne. Sebentar Teukie-ah” kata Heechul sambil buru-buru beranjak dari duduknya dan pergi ke dapur

Beberapa saat kemudian

“Ini gelasnya” kata Heechul sambil menyerahkan gelasnya ke Leeteuk

TES TES TES

Beberapa tetes darah mengalir dari ujung papan itu

“Ini.. Minum ini dongsaeng-ah” kata Leeteuk sambil memberikan gelasnya pada Onew

“maksud hyung? Aku harus meminum ini?” tanya Onew sambil meneguk ludahnya

“iya. Jika kamu ingin semua selamat” kata Taeyeon

“baiklah” Gluk Gluk Gluk Onew meminum darah itu

***

- ONEW -

Aku adalah peserta terakhir. Ini saatnya aku berurusan dengan…

“Jinki” terdengar suara yang benar-benar aku hafal, suara lembut itu.

“Siapa kau ini?” tanyaku karna terkejut melihat diriku ada di hadapanku saat ini

“Aku jiwamu yang lain” apa? Aku harus berrurusan dengan jiwaku yang lain?

“Cari amplop itu sampai ketemu lalu kau tempelkan jarimu yang berdarah bekas tusukan jarum itu ke perekat amplopnya” perintahnya.

Aku mulai mencari amplop merah itu. Sudah agak-agak lama aku mencarinya, tapi tidak juga ketemu. Tapi aku harus berjuang demi dongsaeng-dongsaengku yang menyayangiku dan juga kusayangi. Ayo LEE JINKI hwaiting! Ah apa itu? Cahaya menyilaukan itu bisa membuat mataku rusak. Hmm tapi perlahan cahaya itu hilang. Tapi, sepertinya disana ada sesuatu.

AMPLOPNYA!! Ne. Benar itu amplopnya. Aku segera mendatangi tempat itu. Ini dia. Aku segera menempelkan jariku yang terluka ke perekat amplopnya. Ah apa itu? Aaargh aku tak sanggup melihat pemandangan itu!! Apakah itu yang akan dongsaengku terima jika aku tidak berhasil kali ini? Dongsaengku dapat hukuman memenggal kepalanya sendiri? TIDAK itu tidak boleh terjadi.

Tapi mengapa tidak ada reaksi sedikitpun? Padahal aku sudah menempelkan jariku ini, apa mungkin aku harus meneteskan darah lagi? Ne. mungkin itu yang harus kulakukan. Aku mencari alat yang bisa kutusukan. Ah? Tadi Key yang dipenggal, setelah ia dipenggal, sekarang Taemin? Apa mungkin ini adalah waktu? Ah jangan-jangan aku harus berhasil meneteskan darahku lagi sebelum giliran kepalaku dipenggal tiba? Nah itu dia! Aku langsung menemukannya, jarumnya. Aargh ini memang sakit, tapi demi semua orang yang kusayangi, aku lakukan ini. Hampir giliran Minho dan…

- b e r s a m b u n g -

0 comments:

Post a Comment